Total Tayangan Halaman

Rabu, 17 Mei 2017

BAB 13 MENGEMBANGKAN SISTEM INFORMASI (Building Information Systems)

13.1 Sistem Sebagai Perubahan Organisasi yang Terencana

Membangun sebuah sistem informasi yang baru merupakan salah satu jenis dari perubahan organisasi yang terencana. Karena dalam membuat suatu sistem informasi yang baru membutuhkan lebih dari software dan hardware. Ketika kita merancang sebuah sistem informasi yang baru maka kita juga mendesain ulang suatu organisasi tersebut. Seorang percancang sistem harus benar-benar memahami bagaimana sebuah sistem akan mempengaruhi proses bisnis secara spesifik dan organisasi itu sendiri.

Pengembangan Sistem dan Perubahan Organisasi
Teknologi informasi dapat mendorong perubahan organisasi. Peraga 13-1 menunjukan 4 macam perubahan struktur organisasi yang dapat dipengaruhi oleh teknologi informasi: 1) automation, 2) rationalization, 3) business process redesign, dan 4) paradigm shifts. Masing-masing mempunyai resiko dan penghargaan yang berbeda.

Yang paling umum dari teknologi informasi yang dapat mempengaruhi perubahan organisasi adalah automation (otomatisasi). Penerapan pertama dari teknologi informasi yaitu membantu pekerja dalam menjalankan tugas mereka agar lebih efektif dan efisien.


Bentuk yang lebih dalam dari perubahan organisasi yang mengikuti automation adalah rationalization of procedures (prosedur rasionalisasi). Prosedur Rasionalisasi adalah pelurusan prosedur standar operasi. Prosedur Rasionalisasi biasanya ditemukan dalam program untuk pembuatan seri perbaikan kualitas yang berkelanjutan dalam produk.
Tipe yang lebih kuat dari perubahan organisasi adalah business process redesign (rancangan ulang proses bisnis), dimana proses bisnis adalah menganalisis, menyederhanakan, dan merancang ulang. Prosedur rasionalisasi dan rancangan ulang proses bisnis terbatas pada bagian spesifik dari sebuah bisnis. Sistem informasi yang baru pada akhirnya dapat meempengaruhi rancangan dari sebuah organisasi dengan merubah bagaimana organisasi tersebut keluar dari bisnis tersebut atau bahkan sifat dari bisnis itu sendiri.
Bentuk perubahan bisnis yang lebih radikal ini disebut sebagai paradigm shift (pergeseran paradigma). Sebuah pergeseran paradigma melibatkan pemikiran ulang sifat dari bisnis dan organisasi tersebut. Pergeseran paradigma dan rekayasa ulang biasanya gagal karena perubahan organisasi secara luas itu sangat sulit.

Perancangan Ulang Proses Bisnis
Manajemen proses bisnis menyediakan berbagai alat dan metodologi untuk menganalisis proses yang ada, merancang proses yang baru dan mengoptimalkan proses tersebut. Perusahaan melakukan manajemen proses bisnis melalui langkah-langkah berikut:
1)  Mengidentifikasi proses untuk perubahan
Salah satu penetapan strategi yang paling penting dimana sebuah perusahaan dapat membuat untuk tidak memutuskan bagaimana menggunakan komputer untuk memperbaiki proses bisnis, tapi memahami bisnis apa yang butuh untuk diperbaiki.
2)  Menganalisis proses yang ada
Proses bisnis yang ada harus termodel dan terdokumentasi, memperhatikan input, output, sumber daya, dan urutan aktivitas.
3)Merancang proses yang baru
Suatu proses yang ada dipetakan dan diukur dalam kurun waktu dan biaya, tim perancang proses akan mencoba memperbaiki proses yang ada dengan merancang yang baru.
4)Mengimplementasikan proses yang baru
Suatu proses yang telah termodel dan dianalisis, harus diterjemahkan ke dalam sebuah kesatuan prosedur dan aturan kerja yang baru.
5)  Pengukuran yang berlanjut
Suatu proses yang telah diimplementasikan dan dioptimalkan, membutuhkan pengukuran yang berlanjut. Karena proses mungkin akan memburuk.

1    Peralatan untuk Manajemen Proses Bisnis
Lebih dari 100 perusahaan software menyediakan perlatan untuk menunjang berbagai aspek dari manajemen proses bisnis, termasuk IBM, Oracle, dan TIBCO. Peralatan ini membantu mengidentifikasi bisnis dan memproses dokumen yang memerlukan perbaikan, menciptakan model perbaikan proses, menangkap dan melaksanakan aturan bisnis untuk melakukan proses, dan mengintegrasikan sistem yang ada untuk mendukung proses yang baru. Peralatan software manajemen proses bisnis juga menyediakan analitik untuk memverifikasi pelaksanaan proses yang telah diperbaiki dan untuk mengukur akibat dari perubahan proses terhadap indikator pelaksanaan bisnis.
Beberapa peralatan dokumen dan monitor proses bisnis untuk membantu perusahaan mengidentifikasi ketidakefisienan, menggunakan software untuk menghubungkan dengan sistem yang lain yang digunakan oleh perusahaan tersebut untuk proses tertentu untuk mengidentifikasi titik kesalahan. Selain itu peralatan juga mengotomatisasi beberapa bagian dari proses bisnis dan melaksanakan aturan bisnis sehingga kinerja pekerja dalam proses lebih efektif dan efisien. Fungsi ketiga yaitu peralatan membantu bisnis mengintegrasikan sistem mereka yang ada untuk mendukung proses perbaikan. 

13.2 Ringkasan Pengembangan Sistem

Sebuah sistem informasi dibentuk sebagai solusi bagi perusahaan untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi. Pengembangan system adalah kegiatan yang menghasilkan solusi terstruktur dengan aktivitas-aktivitas yang berbeda. Aktivitas tersebut terdiri dari analisis sistem, perancangan sistem, pemrograman, pengujian, konversi, serta produksi dan pemeliharaan.

ANALISIS SISTEM
Analisis system adalah analisis masalah yang diselesaikan oleh perusahaan menggunakan system informasi. Pada tahap ini terdiri dari pendefinisian masalah, identifikasi penyebab, pencarian solusi, dan indentifikasi kebutuhan informasi yang harus dipenuhi oleh suatuu system pemecahan masalah. 


Analisis sistem juga meliputi studi kelayakan untuk menentukan apakah solusi tersebut layak atau dapat dicapai secara keuangan, teknis, dan sudut padang organisasi, dapat dijadikan sebagai investasi bagi perusahaan, serta apakah teknologi yang dibutuhkan dan para ahli yang dapat menangani sistem ini tersedia.
Menentukan kebutuhan informasi meliputi identifikasi mengenai siapa yang membutuhkan informasi tersebut, dimana, kapan, dan bagaimana cara mengakses informasi tersebut. Analisis kebutuhan harus dilakukan secara hati-hati dalam menentukan sistem baru atau merubah sistem, serta mengembangkan penjelasan detail tentang fungsi yang harus dilakukan oleh system baru. Jika terjadi kesalahan dalam menganalisis, maka akan menimbulkan kegagalan system biaya dan pengembangan.


  PERANCANGAN SISTEM
Analisis system akan menggambarkan apa yang harus dilakukan oleh system untuk memenuhi kebutuhan sistemnya, dan perancang sistem akan menunjukkan bagaimana sistem tersebut dapat memenuhi sasaran. Spesifikasi pada sistem tersebut harus terstruktur dan dapat mengatasi semua komponen manajerial, organisasi, dan teknologinya

OUTPUT
Medium
Content
Timing
INPUT
Origins
Flow
Data entry
USER INTERFACE
Simplicity
Efficiency
Logic
Feedback
Errors
DATABASE DESIGN
Logical data model
Volume and speed requirements
File organization and design
Record specifications
PROCESSING
Computations
Program modules
Required reports
Timing of outputs
MANUAL PROCEDURES
What activities
Who performs them
When
How
Where
CONTROLS
Input controls (characters, limit, reasonableness)
Processing controls (consistency, record counts)
Output controls (totals, samples of output)
Procedural controls (passwords, special forms)
SECURITY
Access controls
Catastrophe plans
Audit trails
DOCUMENTATION
Operations documentation
Systems documents
User documentation
CONVERSION
Transfer files
Initiate new procedures
Select testing method
Cut over to new system
TRAINING
Select training techniques
Develop training modules
Identify training facilities
ORGANIZATIONAL CHANGES
Task redesign
Job redesign
Process design
Organization structure design
Reporting relationships

Peran Pengguna Akhir
1.      Kebutuhan informasi pengguna mengendalikan pengembangan sistem.
2.   Pengguna harus memiliki kontrol yang baik atas proses perancangan untuk memastikan bahwa sistem yang dibangun sesuai dengan prioritas bisnis dan kebutuhan informasinya.
3.    Pengguna yang tidak memiliki kemampuan kontrol baik akan menyebabkan kegagalan sistem.

PEMROGRAMAN
Spesifikasi sistem yang telah dirancang lalu diterjemahkan ke dalam software kode program.

PENGUJIAN
Pengujian ini dilakukan untuk memastikan bahwa hasil sistem ini benar atau bebas dari kesalahan. Langkah yang harus dilakukan :
1.      Pengujian unit (unit testing)
Dilakukan pengujian setiap program secara terpisah agar dapat menjamin bahwa program bebas dari kesalahan, tapi mustahil hal tersebut terwujud.
2.      Pengujian sistem (system testing)
Dilakukan pengujian pada fungsi sistem informasi secara keseluruhan. Hal tersebut dilakukan untuk menentukan apakah seluruh bagian dapat berfungsi bersama-sama.
3.      Penerimaan dalam pengujian (acceptance testing)
Memberikan kepastian bahwa sistem siap untuk digunakan dalam situasi produksi.

KONVERSI
Merupakan proses perubahan dari sistem lama menjadi sistem baru. Terdapat empat strategi utama, yaitu :
1.      Strategi Paralel (parallel strategy)
Pengaplikasian secara serempak antara sistem lama dan calon sistem baru selama kurun waktu tertentu sampai fungsi yang baru telah diyakini telah berjalan dengan baik
2.      Strategi Pindah Langsung (direct cutover)
Mengganti seluruh sistem lama dengan sistem baru dihari yag sudah ditentukan
3.      Strategi Studi Percontohan (pilot study)
Menjalankan sistem yang baru pada area yang telah ditentukan perusahaan, seperti hanya pada satu departemen.
4.      Strategi Pendekatan Bertahap (phased approach)
Menjalankan sistem baru secara bertahap, baik berdasarkan fungsi maupun unit organisasional.

PRODUKSI DAN PEMELIHARAAN
Pada tahap produksi ini, system akan ditinjau oleh pengguna dan spesialis teknis untuk menentukan dan memutuskan apakah system ini perlu direvisi atau modifikasi. Biasanya, disiapkan dokumen pemeriksaan pasca-implementasi resmi.
Perubahan hardware, software, dokumentasi, atau prosedur untuk system produksi yang berfungsi memperbaiki kesalahan, memenuhi persyaratan baru, atau meningkatkan efisiensi pengolahan, maka disebut Pemeliharaan.

PEMODELAN DAN PERANCANGAN SISTEM : METODOLOGI TERSTRUKTUR DAN METODOLOGI BERORIENTASI OBJEK

1.      METODOLOGI TERSTRUKTUR (structured methodologies)
Arti terstruktur ini menunjukkan pada teknik yang digunakan adalah step by step atau dilakukan secara bertahap. Metodologi terstruktur bersifat atas-bawah atau dari umum ke khusus.
Perangkat utama untuk merepresentasikan proses-proses system dan aliran datanya  disebut diagram aliran data (data flow diagram).Diagram ini menawarkan model grafik logis dari aliran informasi dengan membagi system ke dalam modul-modul yang menunjukkan tingkatan secara rinci.

DATA FLOW DIAGRAM FOR MAIL-IN UNIVERSITY REGISTRATION SYSTEM


Terdapat proses spesifikasi, yang menjelaskan transformasi yang terjadi di dalam tingkat terendah dari diagram aliran data. Dan pada diagram struktur yang digunakan merupakan diagram atas-bawah, yang menunjukkan setaip tingkat desain, hubungannya dengan tingkat lain, dan tempatnya di desain keseluruhan dalam sebuah struktur.

2.      PENGEMBANGAN BERORIENTASI PADA OBJEK
a.       Pengembangan Berorientasi ini menggunakan objek sebagai unit dasar analisis system dan desain. Sebuah objek menggabungkan data dan proses tertentu yang beroperasi pada data tersebut. Dan data dikemas dalam sebuah objek yang hanya dapat diakses dan dimodifikasi dengan operasi atau metode, yang terkait dengan objek.
b.      Model orientasi objek ini didasarkan pada konsep class and inheritance
Setiap objek dengan ciri-ciri tertentu akan dimasukkan pada setiap golongan kelasnya
.

c.   Orientasi objek ini dianggap lebih iterative dan incremental dibanding pengembangan struktur tradisional. Karena pada pengembangan orientasi objek, terdapat interaksi antara system dan pengguna dalam menganalisis suatu objek, menjelaskan bagaimana suatu objek dapat bereaksi.
d.  Karena objek dapat digunakan kembali, dalam pengembangan ini berpotensi untuk mengurangi waktu dan biaya proses pengembangan.

COMPUTER-AIDED SOFTWARE ENGINEER (CASE)

Teknik ini menyediakan perangkat lunak untuk mrngotomatisasi metodologi yang telah dijelaskan untuk mengurangi jumlah pekerjaan berulang-ulang, termasuk :
1.      Menegakkan metodologi pengembangan dan desain standar disiplin
2.      Meningkatkan komunikasi antara pengguna san spesialis teknis
3.      Pengorganisasian dan menghubungkan komponen desain dan menyediakan akses cepat ke mereka menggunakan repository desain
4.      Mengotomasi analisis dan desain di abgian yang rawan kesalahan
5.      Mengotomasi generasi kode, pengujian dan control peluncuran.
Dalam teknik ini dibutuhkan disiplin pada organisasi agar dapat berjalan secara efektif.

13.3 ALTERNATIF SISTEM – PENDEKATAN PEMBANGUNAN

Sistem berbeda dalam hal ukuran dan kompleksitas teknologi dan dalam hal masalah organisasi yang harus dipecahkan. Sejumlah pendekatan pengembangan sistem telah dikembangkan untuk mengatasi perbedaan ini. Bagian ini menjelaskan metode alternatif: siklus hidup sistem tradisional, prototyping, paket perangkat lunak aplikasi, pengembangan pengguna akhir, dan outsourcing.

1.      Siklus Hidup Sistem tradisional
Siklus sistem kehidupan adalah metode tertua untuk membangun sistem informasi. Metodologi siklus kehidupan adalah pendekatan bertahap untuk membangun sebuah sistem, membagi pengembangan sistem dalam tahap formal. Sistem spesialis pengembangan memiliki pendapat yang berbeda tentang bagaimana untuk partisi tahap sistem-bangunan, tetapi mereka kira-kira sesuai dengan tahap-tahap perkembangan sistem yang telah dijelaskan.
Metodologi siklus sistem kehidupan mempertahankan divisi sangat formal kerja antara pengguna akhir dan spesialis sistem informasi. Spesialis teknis, seperti analis dan programmer sistem, yang bertanggung jawab untuk banyak analisis sistem, desain, dan pelaksanaan pekerjaan; pengguna akhir terbatas untuk menyediakan kebutuhan informasi dan meninjau pekerjaan staf teknis itu. Siklus hidup juga menekankan spesifikasi formal dan dokumen, sehingga banyak dokumen yang dihasilkan selama proyek sistem.

2.      Prototyping
Prototyping terdiri dari membangun sistem eksperimental dengan cepat dan murah bagi pengguna akhir untuk mengevaluasi. Dengan berinteraksi dengan prototipe, pengguna bisa mendapatkan ide yang lebih baik dari kebutuhan informasi mereka. Prototipe didukung oleh pengguna dapat digunakan sebagai template untuk membuat sistem final. Prototipe adalah versi kerja sistem informasi atau bagian dari sistem, tetapi dimaksudkan untuk menjadi model awal.

Langkah-langkah dalam prototyping:
·         Langkah 1: Mengidentifikasi persyaratan dasar pengguna. Perancang sistem (biasanya seorang spesialis sistem informasi) bekerja dengan pengguna hanya cukup lama untuk menangkap kebutuhan dasar pengguna informasi.
·         Langkah 2: Mengembangkan prototipe awal. Desainer sistem menciptakan prototipe bekerja dengan cepat, dengan menggunakan alat untuk menghasilkan perangkat lunak dengan cepat.
·         Langkah 3: Gunakan prototipe. Pengguna disarankan untuk bekerja dengan sistem untuk menentukan seberapa baik prototipe memenuhi kebutuhan nya dan membuat saran untuk meningkatkan prototipe.
·         Langkah 4: Merevisi dan meningkatkan prototipe. Sistem pembangun mencatat semua perubahan permintaan pengguna dan memurnikan prototipe yang sesuai. Setelah prototipe telah direvisi, siklus kembali ke Langkah 3. Langkah 3 dan 4 diulang sampai pengguna puas.


Keuntungan dan Kerugian Prototyping
Prototyping sangat berguna bila ada beberapa ketidakpastian mengenai persyaratan atau solusi perancangan dan sering digunakan untuk merancang antarmuka pengguna akhir sistem informasi (bagian dari sistem dimana pengguna akhir berinteraksi, seperti display online dan layar entri data, laporan, atau Halaman web). Karena prototyping mendorong keterlibatan pengguna akhir yang intens selama siklus pengembangan sistem, kemungkinan akan menghasilkan sistem yang memenuhi persyaratan pengguna.
Namun, prototyping yang cepat dapat mengabaikan langkah penting dalam pengembangan sistem. Jika prototipe selesai bekerja dengan cukup baik, manajemen mungkin tidak melihat kebutuhan untuk pemrograman ulang, perancangan ulang, atau dokumentasi dan pengujian penuh untuk membangun sistem produksi yang dipoles. Beberapa sistem yang dibangun dengan tergesa-gesa ini mungkin tidak mudah mengakomodasi sejumlah besar data atau sejumlah besar pengguna di lingkungan produksi.

3.      Pengembangan End-User (Pengguna Akhir)
Beberapa jenis sistem informasi dapat dikembangkan oleh pengguna akhir dengan sedikit atau tanpa bantuan resmi dari spesialis teknis. Fenomena ini disebut pengembangan pengguna akhir. Serangkaian perangkat lunak dikategorikan sebagai bahasa generasi keempat membuat ini menjadi mungkin terjadi. Bahasa generasi keempat adalah perangkat lunak yang memungkinkan pengguna akhir untuk membuat laporan atau mengembangkan aplikasi perangkat lunak dengan bantuan teknis minimal atau tidak ada. Beberapa alat bahasa generasi keempat juga meningkatkan produktivitas programmer professional.
Tabel berikut menunjukkan bahwa ada tujuh kategori bahasa generasi keempat: perangkat lunak PC, bahasa query, generator laporan, bahasa grafis, generator aplikasi, paket perangkat lunak aplikasi, dan bahasa pemrograman tingkat tinggi. Tabel menunjukkan alat yang dipesan dalam hal kemudahan penggunaan oleh pengguna akhir nonprogramming. Pengguna akhir kemungkinan besar bekerja dengan perangkat lunak PC dan bahasa kueri.  Bahasa query adalah perangkat lunak yang memberikan jawaban online langsung atas permintaan informasi yang tidak ditentukan sebelumnya.



Secara keseluruhan, sistem yang dikembangkan pengguna akhir dapat diselesaikan lebih cepat daripada yang dikembangkan melalui siklus hidup sistem konvensional. Hal ini mengizinkan pengguna untuk menentukan kebutuhan bisnis mereka sendiri meningkatkan pengumpulan kebutuhan dan sering mengarah ke tingkat keterlibatan pengguna dan kepuasan yang lebih tinggi dengan sistem. Namun, alat generasi keempat masih tidak bisa menggantikan alat konvensional untuk beberapa aplikasi bisnis karena mereka tidak dapat dengan mudah menangani pemrosesan sejumlah besar transaksi atau aplikasi dengan logika prosedural dan persyaratan memperbarui yang ekstensif.
Komputasi pengguna akhir juga menimbulkan risiko organisasi karena terjadi di luar mekanisme tradisional untuk pengelolaan dan pengendalian sistem informasi. Bila sistem dibuat dengan cepat, tanpa metodologi pengembangan formal, pengujian dan dokumentasi mungkin tidak memadai. Kontrol atas data bisa hilang dalam sistem di luar departemen sistem informasi tradisional. Untuk membantu organisasi memaksimalkan manfaat pengembangan aplikasi pengguna akhir, manajemen harus mengendalikan pengembangan aplikasi pengguna akhir dengan memerlukan pembenaran biaya proyek sistem informasi pengguna akhir dan dengan menetapkan standar perangkat keras, perangkat lunak, dan kualitas untuk aplikasi yang dikembangkan pengguna.

4.      Paket Aplikasi Software dan outsourcing
Perusahaan dapat menyewa perangkat lunak dari penyedia layanan perangkat lunak, mereka dapat membeli paket perangkat lunak dari vendor komersial, atau mereka dapat memiliki aplikasi kustom yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan outsourcing.
Jika paket perangkat lunak dapat memenuhi sebagian besar persyaratan organisasi, perusahaan tidak perlu menulis perangkat lunaknya sendiri. Perusahaan dapat menghemat waktu dan uang dengan menggunakan program perangkat lunak pra penulisan, pra desain, dan pra pengujian dari paket. Vendor paket menyediakan banyak perawatan dan dukungan berkelanjutan untuk sistem ini, termasuk penyempurnaan agar sistem tetap sesuai dengan perkembangan teknis dan bisnis yang sedang berlangsung.
Jika sebuah organisasi memiliki persyaratan unik yang tidak dialamatkan paketnya, banyak paket termasuk kemampuan untuk kustomisasi. Fitur penyesuaian memungkinkan paket perangkat  lunak dimodifikasi untuk memenuhi persyaratan unik sebuah organisasi tanpa merusak integritas perangkat lunak kemasan.
Outsourcing
Jika perusahaan tidak ingin menggunakan sumber daya internal untuk membangun atau mengoperasikan sistem informasi, perusahaan dapat mengalihkan pekerjaan ke organisasi eksternal yang mengkhususkan diri dalam menyediakan layanan ini.
Dalam kasus outsourcing lepas pantai, keputusan tersebut cenderung lebih didorong biaya. Namun demikian, ada kemungkinan sangat kuat bahwa di beberapa titik dalam karir Anda, Anda akan bekerja sama dengan agen outsourcing lepas pantai atau tim global. Perusahaan Anda kemungkinan besar akan mendapatkan keuntungan dari outsourcing jika memerlukan waktu untuk mengevaluasi semua risiko dan memastikan outsourcing sesuai untuk kebutuhan khusus. Setiap perusahaan yang meng-outsource aplikasinya harus benar-benar memahami proyek, termasuk persyaratan, metode penerapannya, manfaat yang diantisipasi, komponen biaya, dan metrik untuk mengukur kinerja.
Outsourcing di luar negeri menimbulkan biaya tambahan untuk mengatasi perbedaan budaya yang menguras produktivitas dan menangani masalah sumber daya manusia, seperti menghentikan atau memindahkan karyawan rumah tangga. Semua biaya tersembunyi ini melemahkan beberapa manfaat yang diantisipasi dari outsourcing. Perusahaan harus sangat berhati-hati saat menggunakan agen outsourcing untuk mengembangkan atau mengoperasikan aplikasi yang memberikan beberapa jenis keunggulan kompetitif.


13.4 Pengembangan Aplikasi untuk Perusahaan Digital

Di lingkungan perusahaan digital, organisasi perlu menambahkan, mengubah, dan menunda kemampuan teknologinya dengan sangat cepat untuk merespons peluang baru. Perusahaan mulai menggunakan proses pengembangan yang lebih pendek dan informal yang memberikan solusi cepat. Selain menggunakan paket perangkat lunak dan penyedia layanan eksternal, bisnis lebih mengandalkan teknik siklus cepat seperti pengembangan aplikasi yang cepat, desain aplikasi gabungan, pengembangan tangkas, dan komponen perangkat lunak standar yang dapat digunakan ulang yang dapat digabungkan menjadi satu rangkaian layanan lengkap untuk E-commerce dan ebusiness.

Rapid Application Development (RAD)

Istilah rapid application development (RAD) digunakan untuk menggambarkan proses pembuatan sistem kerja dalam waktu yang sangat singkat. RAD dapat mencakup penggunaan pemrograman visual dan alat lainnya untuk membangun antarmuka pengguna grafis, pengarsipan berulang elemen sistem kunci, otomasi pembuatan kode program, dan kerja sama tim yang erat antara pengguna akhir dan spesialis sistem informasi. Terkadang sebuah teknik yang disebut joint application design (JAD) digunakan untuk mempercepat pembangkitan kebutuhan informasi dan untuk mengembangkan desain sistem awal. Dirancang dengan benar dan difasilitasi, sesi JAD dapat mempercepat fase desain secara signifikan dan melibatkan pengguna pada tingkat yang tinggi. Setiap proyek mini dikerjakan oleh tim seolah-olah merupakan proyek yang lengkap, termasuk perencanaan, analisis kebutuhan, desain, pengkodean, pengujian, dan dokumentasi. Perbaikan atau penambahan fungsi baru terjadi dalam literasi berikutnya karena pengembang memperjelas persyaratan. Ini membantu meminimalkan risiko keseluruhan, dan memungkinkan proyek untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lebih cepat. Metode tangkas menekankan komunikasi tatap muka atas dokumen tertulis, mendorong orang untuk berkolaborasi dan membuat keputusan dengan cepat dan efektif.

Pembangunan Berbasis Komponen dan Layanan Web
Untuk lebih mempercepat pembuatan perangkat lunak, kelompok objek telah dirakit untuk menyediakan komponen perangkat lunak untuk fungsi umum seperti antarmuka pengguna grafis atau kemampuan pemesanan online yang dapat digabungkan untuk membuat aplikasi bisnis skala besar. Pendekatan pengembangan perangkat lunak ini disebut pengembangan berbasis komponen, dan ini memungkinkan sebuah sistem dibangun dengan merakit dan mengintegrasikan komponen perangkat lunak yang ada. Semakin banyak, komponen perangkat lunak ini berasal dari layanan cloud. Bisnis menggunakan pengembangan berbasis komponen untuk membuat aplikasi e-commerce mereka dengan menggabungkan komponen yang tersedia secara komersial untuk keranjang belanja, autentikasi pengguna, mesin telusur, dan katalog dengan perangkat lunak untuk kebutuhan bisnis unik mereka sendiri.

Layanan Web dan Service-Oriented Computing
Selain mendukung integrasi sistem internal dan eksternal, layanan Web dapat digunakan sebagai alat untuk membangun aplikasi sistem informasi baru atau meningkatkan sistem yang ada. Karena layanan perangkat lunak ini menggunakan seperangkat standar universal, mereka berjanji untuk menjadi lebih murah dan kurang sulit untuk menenun bersama daripada komponen proprietary. Layanan web dapat melakukan fungsi tertentu sendiri, dan mereka juga dapat melibatkan layanan Web lainnya untuk menyelesaikan transaksi yang lebih kompleks, seperti memeriksa kredit, pengadaan, atau memesan produk. Layanan Web dapat memberikan penghematan biaya yang signifikan dalam membangun sistem sambil membuka peluang baru untuk kolaborasi dengan perusahaan lain.

13.5 Proyek ditangan SIM

Masalah keputusan manajemen :
Manajemen di perusahaan bahan kimia pertanian Anda tidak puas dengan perencanaan produksi. Rencana produksi dibuat dengan menggunakan perkiraan permintaan terbaik untuk setiap produk, yang didasarkan pada berapa banyak dari setiap produk yang dipesan di masa lalu. Jika pelanggan menempatkan pesanan yang tidak terduga atau meminta perubahan pada pesanan yang ada setelah ditempatkan, tidak ada cara untuk menyesuaikan rencana produksi. Perusahaan mungkin harus memberi tahu pelanggan bahwa produk tersebut tidak dapat memenuhi pesanan mereka, atau mungkin akan menghemat biaya tambahan untuk menjaga persediaan tambahan agar tidak terjadi stock-out. Pada akhir setiap bulan, pesanan dihitung dan dimasukkan secara manual ke dalam sistem perencanaan produksi perusahaan. Data dari sistem produksi dan inventori bulan lalu secara manual dimasukkan ke dalam sistem manajemen pesanan perusahaan. Analis dari departemen penjualan dan dari departemen produksi menganalisis data dari masing-masing sistem untuk menentukan target penjualan dan target produksi untuk bulan depan. Perkiraan ini biasanya berbeda. Para analis kemudian berkumpul di sebuah rapat perencanaan tingkat tinggi untuk merevisi target produksi dan penjualan untuk mempertimbangkan tujuan manajemen senior untuk pangsa pasar, pendapatan, dan keuntungan. Hasil dari pertemuan tersebut adalah jadwal induk produksi yang telah selesai. Seluruh proses perencanaan produksi memakan waktu 17 hari kerja untuk diselesaikan. Sembilan hari ini diharuskan memasukkan dan memvalidasi data. Sisa hari dihabiskan untuk mengembangkan dan mendamaikan target produksi dan penjualan dan menyelesaikan jadwal induk produksi.
• Buat diagram proses perencanaan produksi yang ada.
• Menganalisis masalah yang diciptakan proses ini bagi perusahaan.
• Bagaimana sebuah sistem perusahaan dapat memecahkan masalah ini? Dengan cara apa bisa menurunkan biaya? Diagram seperti apa proses perencanaan produksi jika perusahaan menerapkan perangkat lunak perusahaan.

Meningkatkan Pengambilan Keputusan: Menggunakan Perangkat Lunak Basis Data untuk Merancang Sistem Pelanggan untuk Penjualan Otomatis
Proyek ini mengharuskan Anda untuk melakukan analisis sistem dan kemudian merancang solusi sistem. Menggunakan software database Ace Auto Dealers mengkhususkan diri dalam penjualan kendaraan baru dari Subaru. Siapkan laporan analisis sistem yang merinci masalah Ace dan solusi sistem yang dapat diimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak manajemen database PC. Perusahaan ini memiliki PC dengan akses Internet dan rangkaian lengkap alat produktivitas desktop Microsoft Office. Kemudian gunakan software database untuk mengembangkan solusi sistem yang sederhana. Laporan analisis sistem Anda harus mencakup hal-hal berikut:
• Deskripsi masalah dan dampak organisasi dan bisnisnya
• Usulan solusi, tujuan solusi, dan kelayakan solusi
• Biaya dan manfaat dari solusi yang telah Anda pilih
• Persyaratan informasi yang harus ditangani oleh solusi
• Masalah manajemen, organisasi, dan teknologi ditangani oleh solusi, termasuk perubahan dalam proses bisnis.
Atas dasar persyaratan yang telah Anda identifikasi, perancang database dan isi dengan setidaknya 10 catatan per tabel. Pertimbangkan apakah Anda dapat menggunakan atau memodifikasi basis data pelanggan Ace yang ada dalam desain Anda. Anda bisa menemukan database ini di myMISlab. Cetaklah desain database. Kemudian gunakan sistem yang telah Anda buat untuk menghasilkan kueri dan laporan yang paling berguna bagi manajemen. Buat beberapa form input data prototipe untuk sistem dan kaji ulang dengan instruktur Anda. Kemudian revisi prototipnya.

Mencapai Keunggulan Operasional: Mendesain ulang Proses Bisnis untuk Pengambilan Web
Proyek ini mengharuskan Anda memikirkan kembali bagaimana bisnis harus didesain ulang saat beralih ke Web. Anda bertanggung jawab untuk membeli perusahaan Anda dan ingin menggunakan situs e-commerce B2 Grainger (www.grainger.com) untuk tujuan ini. Cari tahu bagaimana cara memesan bahan melukis dengan menjajaki katalog, formulir pesanan, dan kemampuan Repair Parts Order di situs ini. Jangan mendaftar di situs. Jelaskan semua langkah yang perlu dilakukan perusahaan Anda untuk menggunakan sistem ini agar memesan secara online 30 galon cat thinner. Sertakan diagram tentang apa yang menurut Anda proses bisnis perusahaan Anda untuk pembelian harus dan potongan informasi yang dibutuhkan oleh proses ini. Dalam proses pembelian tradisional, siapapun yang bertanggung jawab untuk melakukan pembelian mengisi formulir permintaan dan menyerahkannya untuk persetujuan berdasarkan peraturan bisnis perusahaan. Bila permintaan disetujui, pesanan pembelian dengan nomor identifikasi pesanan pembelian unik dikirim ke pemasok. Pembeli mungkin ingin melihat-lihat katalog pemasok untuk membandingkan harga dan fitur sebelum melakukan pemesanan. Pembeli mungkin juga ingin menentukan apakah barang yang akan dibeli tersedia. Jika perusahaan pembelian adalah pelanggan yang disetujui, perusahaan tersebut akan diberi kredit untuk melakukan pembelian dan akan ditagih untuk biaya total barang yang dibeli dan dikirim setelah pesanan dikirim. Sebagai alternatif, perusahaan pembelian mungkin harus membayar pesanan terlebih dahulu atau membayar pesanan menggunakan kartu kredit. Beberapa pilihan pembayaran mungkin dilakukan.

Sumber : Management Information Systems, Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon
 http://tsaraazizah.blog.upi.edu/2015/11/08/rangkuman-sim-bab-13-mengembangkan-sistem-  informasi-building-information-systems/



Kelompok 13 :
Rediana C1C015006
Fika R.N.A C1C0151013
Anasti D.M C1C015027
Mevika Nabila L C1C015107

Tidak ada komentar:

Posting Komentar