Siklus
akuntansi manual adalah suatu proses kesinambungan dalam pencatatan transaksi keuangan yang dilakukan dengan
tenaga manusia tanpa bantuan teknologi seperti komputer. Dalam proses
pencatatan, terdapat 9 langkah yang harus dilakukan secara bertahap dalam satu
siklus akuntansi manual, yaitu :
1.
Mengumpulkan dan menganalisa setiap bukti atau data
transaksi
2.
Pencatatan transaksi atau penjurnalan
3.
Memposting nilai catatan atas transaksi jurnal ke dalam
Buku Besar
4.
Menyusun Neraca Percobaan atau Trial Balance
5.
Menyusun Jurnal Penyesuaian
6.
Menyusun Neraca Percobaan Setelah Penyesuaian atau Adjusted Trial Balance
7.
Menyusun Laporan Keuangan
8.
Melakukan Penutupan Buku
9.
Menyusun Penyesuaian Kembali Pasca Penutupan
Siklus akuntansi berbasis SIA adalah suatu proses
kesinambungan dalam pencatatan transaksi keuangan yang dilakukan menggunakan
teknologi canggih seperti komputer dan software
akuntansi dalam memproses data. Dengan bantuan teknologi canggih, diharapkan
proses pencatatan menjadi lebih cepat dan menghasilkan data yang akurat.
Perbedaan Sistem Akuntansi Manual dan Sistem Akuntansi berbasis
SIA
Sistem Akuntansi
Manual
|
Sistem Akuntansi
berbasis SIA
|
Sistem manual berperan sebagai
pengendali.
|
Modul buku besar menjadi sebagai data stronge.
|
Pengamanan bukti-bukti pembukuan, baik sumber dokumen maupun
dokumen pendukung harus dijaga dengan ketat dan rahasia.
|
Pencatatan data akuntansi berupa buku besar dan buku
pembantu di simpan di sistem database.
|
Membutuhkan waktu dan tenaga yang optimal untuk melakukan
jejak audit.
|
Dapat dilakukan jejak audit berdasarkan bagan alir program
dan bagan alir sistem yang tersedia.
|
Mekasimalisasi pemakaian tenaga manusia untuk proses entry data.
|
Peranan tenaga manusia terbatas pada entry data.
|
Penerapan aturan yang berlapis sesuai hirarki organisasi
dalam penerapan control terhadap manusia.
|
Informasi keuangan yang dapat dimunculkan segera serentak
melalui media windows.
|
Sumber gambar : Google
Images
Tidak ada komentar:
Posting Komentar